TIPS-BERITA-GOSIP-SHARING

Siapa Boediono sebenarnya

Label:
Prof. Dr. Boediono, M.Ec. lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943. SD hingga SMA ia kenyam di tempat kelahirannya itu. Pada 1967, ia memperoleh gelar Bachelor of Economics (Hons.) dari Universitas Western Australia. Lima tahun kemudian, gelar Master of Economics diperoleh dari Universitas Monash. Kemudian pada tahun 1979, ia mendapatkan gelar S3 (Ph.D.) dalam bidang ekonomi dari Wharton School, Universitas Pennsylvania, salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia.

Pada 1999, beliau mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Pemerintah Republik Indonesia dan “Distinguished International Alumnus Award” dari University of Western Australia pada tahun 2007.

Mulai dari 17 Mei 2008 - 17 Mei 2009, ayah dari Ekarini (39 tahun) dan Kurniawan (35 tahun) ini menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Ia mengundurkan diri dari jabatan Gubernur Bank Indonesia terkait pencalonannya sebagai Wakil Presiden dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilihan Umum Presiden 2009.

Sebelumnya menjabat Gubernur Bank Indonesia, beliau menjabat sebagai Menko Perekonomian pada Kabinet Indonesia Bersatu (5 Desember 2005 – 17 Mei 2008). Boediono juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia dalam Kabinet Gotong Royong (2001 – 2004) pada masa pemerintahan Presiden Megawati Sukarnoputri. Sebelumnya pada Kabinet Reformasi Pembangunan (1998 - 1999) pimpinan Presiden BJ Habibie, Boediono menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Bank Indonesia pada masa pemerintahan Soeharto.

Di bidang akademis, suami Herawati (64 tahun) ini mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, di universitas ini pula ia diangkat sebagai Guru Besar pada Februari 2007. Di kalangan teman-teman dan orang-orang yang seringkali berinteraksi dengannya, ia dikenal sebagai The man who gets the job done. Ia seperti air yang tak beriak – tenang tapi dalam. Ia lebih sering memilih bekerja diam-diam, jauh dari keriuhan dan pujian. Namun semua kawannya tahu, di tangannya hampir semua pekerjaan dan tugas berakhir dengan baik.

Boediono pertama kali diangkat menjadi menteri pada 1998 dalam Kabinet Reformasi Pembangunan sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Setahun kemudian, ketika terjadi peralihan kabinet dan kepemimpinan dari Presiden BJ Habibie ke Abdurrahman Wahid, ia digantikan oleh Kwik Kian Gie.

Ia kembali diangkat sebagai Menteri Keuangan pada 2001 dalam Kabinet Gotong Royong menggantikan Rizal Ramli. Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Gotong Royong, ia membawa Indonesia lepas dari bantuan Dana Moneter Internasional dan mengakhiri kerjasama dengan lembaga tersebut. Oleh BusinessWeek, ia dipandang sebagai salah seorang menteri yang paling berprestasi dalam kabinet tersebut. Di kabinet ini, ia bersama Dorodjatun Kuntjorojakti, yang menduduki posisi Menko Perekonomian, dijuluki “The Dream Team” karena mereka dinilai berhasil menguatkan stabilitas makroekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dari Krisis Moneter 1998. Ia juga berhasil menstabilkan kurs rupiah di angka kisaran Rp 9.000 per dolar AS.

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden, banyak orang yang mengira bahwa Boediono akan dipertahankan dalam jabatannya, namun posisinya ternyata ditempati Jusuf Anwar. Boediono sendiri memang waktu itu memilih untuk beristirahat dan kembali mengajar. Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5 Desember 2005, Boediono kembali masuk kabinet, diangkat menggantikan Aburizal Bakrie sebagai Menko Perekonomian.

Pada 9 April 2008, DPR mengesahkan Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia, menggantikan Burhanuddin Abdullah. Ia merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pengangkatannya didukung oleh banyak kalangan.

Boediono menjadi calon wakil presiden 2009-2014 mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dideklarasikan pada 15 Mei 2009 di Sasana Budaya Ganesha kota Bandung. Jika terpilih, dia akan menjadi wakil presiden pertama yang berlatar belakang ekonomi dan non-partisan setelah Mohammad Hatta (wakil presiden pertama RI). Bersama sahabat-sahabatnya, Boediono berangkat ke Bandung dengan menggunakan kereta api regular Parahyangan, kelas ekonomi.

Nama lengkap : Boediono,
lahir: Blitar, 25 Februari 1943.
Agama : Islam.
Istri ; Ny Herawati Boediono.
Anak : 1. Ratriana Ekarini 2. Dios Kurniawan.

Dunia pendidikan ia tempuh DI Universitas Western Australia 1967 (S1) dan Universitas Monash Australia, 1972 (S2). Sementara gelar Phd diraihnya di Universitas Pennsylvania, AS, 1979.

Karir : 1996 - 1997 Direktur III BI
1997 - 1998 Direktur I BI
1998 - 1999 Kepala Bappenas
2001 - 2004 Menteri Keuangan
2005 - 2009 Menko Perekonomian
2009 - 2009 Gubernur BI

Alamat : Jl. Mampang Prapatan XX, Jakarta Selatan

Related Posts by Categories



Masukkan E-mail anda:


MANFAATKAN PENCARIAN CEPAT


TRANSLATE

English French German Spain

Italian Dutch Russian Portuguese

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
lowongan,pekerjaan,kerja
bola dunia
BERITA TERBARU

COUPLE T-SHIRT ( IDR 130.000 )

OUR FASHION