Mano menceritakan, ia mendapat kesempatan untuk kabur ketika Sabtu (30/5/2009) kemarin, keluarga Kesultanan Kelantan ke Singapura karena Sultan Kelantan mengalami serangan jantung. Rencananya pihak Kelantan akan berada di Singapura selama 5 minggu.
Namun ketika Kesultanan mendapatkan informasi ibu Manohara, Daisy Fajarina juga ke Singapura, kesultaan Kelantan tiba-tiba memutuskan untuk cepat-cepat pulang.
"Ketika pihak Kerajaan tahu ibu mau ke sana, baru satu malam, kita disuruh packing untuk pulang," cerita Manohara usai jumpa pers di Markas Laskar Merah Putih, Jalan Petojo, Jakarta Barat, Minggu (31/5/2009).
Mano mengaku tahu ibunya ingin menjemputnya di Singapura dari salah seorang anggota Kesultanan Kelantan yang baik hati. Mano menolak menyebutkan nama anggota Kesultanan yang sudah menolongnya itu.
Mengetahui Daisy akan datang, Mano pun melakukan segala upaya untuk bisa meloloskan diri. Awalnya ia mencoba mengulur waktu agar tidak segera dibawa pulang ke Kelantan dengan mandi berlama-lama. Kamar hotel Mano di lantai 13 Hotel Royal Singapura sampai digedor-gedor.
Tapi upaya Mano tidak banyak berhasil. Ia tetap dipaksa ikut turun. Pas saat akan turun, Kesultanan Kelantan mendapat laporan Daisy sudah berada di lobi hotel. Mano dilarang turun, tapi ia nekat ingin ke lobi. Model yang menikah pada umur 17 tahun itu lantas dipaksa akan dibawa ke ruangan Sultan Kelantan di lantai 3. Di ruangan ini Mano akan dikunci. "Saya sempat mau disuntik tapi saya menolak," cerita Mano.
Tak hilang akal, Mano kemudian memencet-mencet tombol lift sehinga polisi Singapura pun datang. Kepada polisi Singapura."Mereka lantas membawa saya ke sebuah ruangan. Tak lama ibu datang. Saya langsung memeluk ibu," curhat perempuan cantik itu.
Kepada polisi Singapura, Mano meminta agar tidak dibawa kembali ke Malaysia. Setelah bertemu Daisy, Mano pun dibawa ke airport dan kemudian terbang ke Jakarta. Perempuan yang mengaku disilet-silet suaminya itu tiba di tanah air pagi pukul 07.30 WIB pagi tadi.
Sumber : yahoo.com