Menurut Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Tarigan Siberu yang juga mantan Pilot Hercules pada tahun 1989, tidak ada bagian yang bisa menjadi petunjuk vital apa penyebab jatuhnya pesawat.
"Mungkin ada yang bisa, bagian ahli forensik pesawat. Tapi itu kalau black box ada dan masih berfungsi," kata dia di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Kamis, 21 Mei 2009.
Dia menuturkan, pesawat layak terbang dinilai dari semua bagian pesawat yang sudah dikerjakan, suku cadang sudah diganti, dan melalui test fungsi. "Test fungsi ini banyak sekali macamnya, termasuk lengkap cek sistem yang baik. Kalau soal biaya mungkin tidak masalah," kata Tarigan.
Sedangkan bila dilihat dari umur pesawat, Tarigan menambahkan, Hercules tersebut saat ini sudah berusia sekitar 29 tahun. "Tapi umumnya, kalau sudah 25 tahun, itu ada mayor inspection, itu mutlak cek bagian besar pesawat," ujarnya.
Dengan demikian, dirinya menilai sebenarnya pesawat C-130 B Hercules (A-1325) yang jatuh di Magetan tersebut layak terbang.
Menurut Tarigan, secara berkala pesawat juga dilakukan traitment, sehingga secara fisik kondisi pesawat sebenarnya baik. "Dulu pesawat ini tipenya untuk program transmigrasi pada 1984, tapi karena program itu sudah tidak ada sekarang dihibahkan ke TNI AU," ujarnya.
Dia mengakui, kesulitan identifikasi penyebab jatuhnya pesawat bisa dilihat dari belum selesainya penyelidikan jatuhnya pesawat yang sama di Bogor beberapa bulan lalu. "Kalau animasi di televisi itu hanya animasi saja," kata Tarigan.
Bahkan, Tarigan mengatakan untuk keterlibatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), biasanya kecelakaan Hercules seperti ini tidak tersentuh KNKT.
Sumber Vivanews.com